Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jatim, Indonesia
maju terus untuk teknologi dan ilmu pengetahuan

Minggu, 04 Maret 2012

KURIKULUM ANAK SD MASIH MENGEDEPANKAN ASPEK INTELEGENSIA

Kurikulum dalam sistem pendidikan Sekolah Dasar (SD) sekarang umumnya lebih mengedepankan pendidikan inteligensia dari pada emosional dan sosial, sehingga dikhawatirkan akan melahirkan teknokrat yang individualis pada masa mendatang.

Dari aspek inteligensia, anak-anak usia SD zaman sekarang harus diakui banyak yang pintar, tetapi dari aspek sosial dan emosional, masih kurang.

Ini terjadi karena dalam kurikulum sekarang pendidikan pada SD lebih ditekankan kepada inteligensia yang kurang diimbangi dengan penekanan emosional dan sosial.

Pendidikan yang mencakup aspek emosional dan sosial yang mulai berkurang tersebut, di antaranya dan pendidikan yang bersifat aplikatif.

Seharusnya , guru tidak hanya menerangkan pelajaran di dalam kelas saja, melainkan membawa murid-muridnya ke dunia yang sebenarnya.

Misalnya kalau guru menerangkan pelajaran IPA khususnya tanaman, cara membuat herbarium maka kita bawa keluar kelas untuk menerapkan teori tadi.

Dengan kurikulum yang diterapkan dalam sistem pendidikan sekarang, di khawatir pada masa mendatang anak-anak didik tersebut hanya akan menjadi teknokrat yang "tidak berhati", individualis, dan kaku.Saya yakin, dari aspek inteligensia mereka pintar-pintar, tetapi dalam penyampaian sesuatu, itu tidak enak, karena bukan dari dalam hati, kebanyakan COPAS dari teori2 yang mereka pelajari, contoh aja gak jauh2.. banyak kita melihat orang yang hafal Al Qur'am atau ikuti kajian atau baca buku2 Islam, atau anak Kyai sekalipun... mereka saat ditanya hukum A,B.C... tau semuanya. bahkan dengan lihainya menerangkan. tapi pelaksanaan dari apa yang mereka dapatkan sangat minimmmmmm.

Anehnya, masyarakat atau orang tua juga seperti tidak mengindahkan perubahan yang terjadi dalam kurikulum yang kurang memperkaya hati anak didik ini, mereka puas bila melihat atau mendengar anak-anaknya mendapat nilai tinggi."Tetapi mereka tidak pernah menanyakan perkembangan emosional dan sosial anak-anaknya.

Dan yang lebih memprihatinkan saat pihak sekolah tidak bisa menerima share dari berbagai pihak untuk membenahi bagaimana kah kita harus mengembangkan pendidikan ini agar pendidikan lebih ber-ADAB. namun tidak membuat mental cemen anak...Dan seharusnya yang TERPENTING adalah menghadirkan guru2 yang bermental serta berjiwa PENDIDIK, bukan guru2 yang sekedar bermental PENGAJAR...wallaahu a'lam bishawab...***tulisan ini hadir dari seorang ukhti yang sedang ngobrol chat di FB yang sedang prihatin juga terhadap pendidikan alias kurikulum sekarang ^_^thanks ya ukhtiiii membuat jari2 saya mengetik lancar, walau tulisan ini tidak sempurna dan bahasa nya gak bagus... heheh lumayan jadi sarana untuk berpikir tetang pendidikan generasi selanjutnya....yuuk kita share.. berikan masuka terbaik untk pendidikan di negara kita..